Qada dan qadar
Postingan baru nie gan, karna ane
beragama islam, jd postingan kali ini ane membahas tentang bab qada dan qadar, semoga postingan
ane ini bermanfaat bagi agan2 smua.a
Qada dan qadar dalam pembicaraan
sehari-hari selalu disebut dengan takdir. Kata takdir (taqdir) terambil dari kata
qaddara berasal dari akar kata qadara yang antara lain berarti
mengukur, memberi kadar atau ukuran, sehingga jika seseorang berkata, ‘Allah
telah menakdirkan demikian,” maka itu berarti, Allah telah memberi kadar/ukuran/batas
tertentu dalam diri, sifat atau
kemampuan maksimal makhluk-Nya.
Berbicara
masalah takdir, jika tidak berpijak pada iman dan ilmu yang benar dapat
mengakibatkan seseorang tergelincir ke dalam akidah dan cara hidup yang fatal.
Kekeliruan umum orang terhadap qada dan
qadar atau pada takdir itu ialah segala nasib baik dan buruk seseorang, atau
muslim/kafirnya manusia, telah ditetapkan secara pasti oleh Allah. Manusia
adalah ibarat robot Allah. Maka segala kenyataan hidup haruslah diterima apa
adanya dengan sabar. Kekeliruan ini misalnya terdapat dalam pendirian kaum
Jabariyah, dimana menurutnya manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam
menentukan kehendak dan perbuatannya. Manusia dalam paham ini terikat pada
kehendak mutlak Tuhan. Jadi nama
Jabariah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa. Memang
dalam aliran ini terdapat paham bahwa manusia mengerjakan perbuatannya dalam
keadaan terpaksa. Dalam istilah Inggris faham ini disebut fatalism atau predestination.
Perbuatan-perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh qada dan
qadar Tuhan.[i] Menurut paham ini manusia tidak hanya
bagaikan wayang yang digerakkan oleh dalang, tapi manusia tidak mempunyai
bagian sama sekali dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya.
Sebaliknya
kaum Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan
dalam menentukan perjalanan hidupnya. Menurut paham Qadariah manusia mempunyai
kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Dengan
demikian nama Qadariah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai kudrah
atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian
bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar
atau kadar Tuhan. Dalam istilah Inggrisnya paham ini dikenal dengan nama free
will atau free act. Dengan
demikian dalam paham tersebut bahwa
Allah ta’ala tidak mengetahui segala apa jua pun yang diperbuat oleh
manusia dan tidak pula yang diperbuat oleh manusia itu dengan kudrat dan iradah
Allah ta’ala. Bahkan manusialah yang mengetahui serta mewujudkan segala apa
yang diamalkannya itu dan semuanya dengan kudrat iradat manusia sendiri. Tuhan
sama sekali tidak campur tangan di dalam membuktikan amalan-amalan itu.
Truz jngan lpa ksih
komentnya
Tanks
gan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar